Kamis, 31 Oktober 2019

Khotbah Tertulis Ade Septa Punghendarto


Homiletika I
Ade Septa Punghendarto
1802120698
Teologi Kristen A


·         Gagasan utama: “Kesetiaan Yakub”
·         Kalimat utama: Ayat 29-30 “Karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dalam kubur mereka.” Jawabnya: “Aku akan perbuat seperti katamu itu.”
·         Tujuan Khotbah:
-          Untuk jemaat memahami bahwa kesetiaan itu mutlak kepada Tuhan
-          Agar jemaat memahami bahwa Tuhan selalu menyertai kehidupan orang yang setia
-          Supaya jemaat memahami bahwa kehidupan tidak lah selalu mudah, tetapi kita harus bertahan sampai akhir hayat
·         Garis besar:
      Kitab Kejadian merupakan kumpulan-kumpulan kisah penciptaan dan bapak-bapak leluhur. Terkhususnya nats yang diperhadapkan pada kita ini adalah termasuk dalam  kisah bapak-bapak leluhur. Kisah seorang Yakub yang berada di Mesir, sebagai orang asing. Mesir merupakan kota wadah bagi kaum-kaum atau bangsa yang hidup dibawah kekuasaan Firaun. Namun, Yakub memiliki seorang yang bekerja dan berkuasa atas sebagian tanah Mesir, yaitu Yusuf, anaknya.
          Nats ini merupakan bentuk akhir dari kehidupan seseorang yang bernama Yakub atau pada saat itu dipanggil Israel menjelang kematiannya. Yakub merupakan orang yang berasal dari tanah kanaan yang hidup di tanah Mesir sebagai orang asing. Hal ini diakibatkan karena terjadi nya kelaparan yang sangat besar di daerah kanaan dan sekitar nya, kecuali Mesir. Tetapi kelaparan bukanlah faktor utama bagi Yakub untuk pergi ke sana, melainkan untuk bertemu dengan anak kesayangan nya yaitu Yusuf, salah satu orang yang berkuasa di tanah Mesir.
     Yakub merupakan orang yang beriman, dan ia dekat dengan Tuhan dalam kehidupannya.  Sehingga dalam keberangkatannya ke tanah Mesir juga merupakan kehendak Tuhan dan sungguhlah itu juga diberkati oleh Tuhan. Tujuh belas tahun Yakub diam dan tinggal di tanah Mesir itu, maka beranak cucu dan bertambah banyak lah keturunan nya itu sama seperti yang dikatakan oleh Tuhan kepada nya (Kej 46:3).
     Dari kehidupan Yakub ini, sungguh lah ia setia melakukan perkara sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi harus juga kita diketahui, Yakub juga merupakan orang yang setia pada leluhur nya, terbukti ia ingin dan meminta kepada Yusuf, anaknya, bahwa ia ingin dikuburkan di tempat yang sama dengan orang-orang terdahulu nya. Ia tidak ingin mati dan dikuburkan di tanah Mesir sebagai orang asing. Sebab itu ia minta kasih setia kepada anaknya, agar ketika ia mati, anaknya Yusuf dapat mengangkat ia dan dikubur    di tanah nya yaitu Kanaan. Ayat 30 ini adalah bentuk ungkapan yang di ucapkan Yakub kepada Yusuf anaknya, sama seperti yang dikatakan Tuhan kepada Yakub (Kej.46:4). Lalu ketika di dengar nya bahwa Yusuf menepati kasih setia nya, maka bersyukurlah Yakub.
     Seperti halnya burung merpati, burung merpati merupakan simbol dari sebuah kesetiaan. Walaupun sejauh mana ia terbang, setinggi apapun, ia tidak akan meninggalkan sangkar nya sendiri, melainkan ia akan kembali. Dari burung merpati kita dapat belajar, bahwa sejauh apa dan di mana pun serta bagaimana pun kehidupan kita ini, kita tetap harus ingat tujuan pulang, yaitu tanah kita terkhususnya Tuhan kita Yesus Kristus.
     Dalam kisah kehidupan Yakub ini kita dapat mengetahui inilah yang dinamakan dengan kesetiaan sampai akhir hayat. Ia rela menjadi orang asing, yang jauh dari tanah nya sendiri, untuk melakukan perkara yang sesuai dengan kehendak Tuhan, dan kesetiaan kepada anaknya. Bukan perkara kecil, sungguh ini adalah pekerjaan yang sulit. Tetapi Yakub dapat membuktikan kepada kita, hal ini dapat dilakukan. Terlebih lagi ia setia sampai akhir hidupnya “Aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku, sebab itu angkutlah aku dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka” dan tidak lupa kepada tanah dan leluhur nya sendiri.
     Yakub mengajarkan tentang kesetiaan, inilah sebuah bentuk pukulan keras untuk kita pada saat ini. Bagaimana kita umat yang beragama, tetapi tidak memiliki kesetiaan dalam diri kita. Mari, jadikan kisah Yakub ini sebagai pengingat kita. Memang sukar untuk dilakukan, tetapi ingat lah Tuhan selalu menyertai perbuatan yang berkenan. Setialah seperti yang dilakukan oleh Yakub, terkhususnya setia dalam  iman kepada Tuhan sampai akhir hayat kita. Demikian, Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ZEFFRI LELONO