Nama : LEOTOPIN SESEN SEPSENO
Kelas : A
Jurusan
: TEOLOGI KRISTEN
Mata Kuliah : HOMILETIKA 1
( Kejadian 47: 27-31 “Yakub pada akhir hidupnya” )
Gagasan
Khotbah:
“Yakub
meminta kepada Yusuf untuk bersumpah, dan menunjukkan kasih dan setia”
Kalimat Utama:
Ay. 29 Ketika
hampir waktunya bahwa Israel akan mati, dipanggilnyalah anaknya Yusuf, dan
berkata kepadanya: Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di
bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan
setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir.
Tujuan Khotbah:
(Menunjukkan arti penting tentang kasih dan setia)
Garis Besar Khotbah:
“Yusuf bersumpah,
dan menunjukkan kasih dan setia kepada Ayahnya Yakub.”
I.
PENDAHULUAN
Ketika Israel berada di tanah Mesir, dan mereka
menjadi penduduk yang tetap di situ. Lalu mereka beranak cucu dan bertambah
banyaklah di tanah Mesir, di tanah Gosyen adalah nama tempat di Mesir. Merupakan
tanah yang dihadiahkan oleh firaun pada zaman Yusuf, kepada bangsa Israel untuk
ditempati.
Dan ketika itu Yakub merasakan disisa akhir hidupnya
tinggal di tanah Mesir selama tujuh belas tahun lamanya, sehingga umur Yakub
yakni ditahun-tahun hidupnya menjadi seratus empat puluh tujuh tahun. Berarti
sebelum Yakub tinggal di tanah Mesir, umur Yakub yang sebenarnya adalah seratus
tiga puluh tahun. Ketika Yakub berada di tanah Mesir selama tujuh belas tahun,
dan ditambah yang sebelumnya seratus tiga puluh tahun menjadi seratus empat
puluh tujuh tahun.
II.
ISI
Sebelum pada akhir hidupnya Yakub, ia memiliki suatu
permintaan yang akan disampaikan kepada anaknya Yusuf. Yaitu perminntaan; ketika ayahnya Yakub sudah
tidak ada lagi, ia meminta agar di kubur bersama-sama dengan nenek moyang dengan
harapan adanya perhatian.
Dan Yusuf akhirnya memenuhi permitaan dari ayahnya
Yakub, dan menaruh tangan Yusuf pada pangkal paha ayahnya Yakub dan bersumpah.
Bahwa Yusuf akan menunjukkan kasih dan setia, sebagai bukti ia akan
melaksanakanya.
III.
PENUTUP
Kasih
dan setia yang ditunjukkan Yusuf kepada ayahnya Yakub, adalah sebagai bukti
ketaatan Yusuf akan permintaan atau perintah yang disampaikan oleh ayahnya
Yakub kepada Yusuf.
Dengan
harapan Yusuf melaksanakan apa yang diperintahkan dan apa yang menjadi
permintaan ayahnya, agar tidak dikubur di Mesir melainkan satu bersama-sama
dengan nenek moyang .
Pada
Intinya adalah: ketika orang tua
masih hidup dan masih ada, bagaimana kita dapat menunjukkan ketaatan dan
kepatuhan kita kepada orang tua, dengan bukti kasih dan setia terhadap orang
tua kita. Karena sangatlah begitu luar biasa kasih sayang, dan cinta kasih
orang tua kepada anaknya.
Ilustrasi:
Seperti cerita Ayah dan anak-anaknya, yang hampir sama
dengan cerita Yakub ayahnya dan Yusuf anaknya. Dimana permintaan terakhir Ayah
mereka kepada mereka anak-anaknya, ayahnya mengatakan ketika sudah tidak ada
nantinya. Agar dikubur dan berdekatan dengan kuburan alm.Kakek dan Nenek mereka
yang ada di komplek pekuburan Khatolik, sedangkan ditempat yang berbeda ada
kuburan alm.Ibu atau Istri ayahnya yang ketika itu dikubur di komplek pekuburan
Kristen Protestan. Dan ini menjadi persoalan dan pergumulan berat bagi mereka
anak-anaknya dalam memutuskan, dan memberi keputusan akhir dari apa yang sudah
mereka sepakati dan rembuk bersama. Yaitu keputusan akhirnya adalah; mereka
anak-anaknya memutuskan, dan menuruti apa yang menjadi permintaan terakhir
Ayahnya.
Bahwa inilah sebagai contoh dan bukti teladan, akan ketaatan anak dalam
menunjukkan kasih dan setia terhadap orang tua apa yang menjadi permintaan
terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar