Kamis, 31 Oktober 2019

khotbah Tertulis Melky Pintano


Nama   : Melky Pintano
Nim     : 17.02.12.0647
Kelas   : A

Tugas Khotbah
“Kejadian 47 : 27 – 31”
-          Gagasan Utama
·         Bersumpahlah > Bersumpah mengenai Kesetiaan kepada Yesus menunjukkan bahwa kita sebagai  orang percaya akan setia sampai akhir hidup kita yaitu menerima janji penggenapan yang hidup melalui kesetiaan kita kepada Yesus Kristus.

-          Kalimat Utama
-          Ayat 31 : “Kemudian kata Yakub: "Bersumpahlah kepadaku." Maka Yusufpun bersumpah kepadanya. Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya”.

-          Tujuan Khotbah
·         Agar kita Belajar dari kisah Yakub ini kesetiaan hidup sebagai orang yang Percaya kepada Yesus akan mendapatkan kekekalan yang abadi.
·         Supaya Kita hidup sebagai orang yang beriman harus tetap teguh sampai akhir kehidupan kita berjalan bersama Yesus Kristus.
·         Untuk mengajarkan kita bahwa hidup  menjadi orang percaya adalah hidup yang cerah dan indah bersama Yesus Kristus.

-          Garis Besar
·         Bersumpah Untuk Setia Sampai Akhir Kehidupan (Ayat 29)




Khotbah
Kejadian 47 : 27 – 31 “Yakub Pada Akhir Kehidupannya”
Pendahuluan
Kematian Yakub yang agung, dicatat dalam kejadian 50:11 “Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan, melihat perkabungan di Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: “Inilah perkabungan orang mesir yang amat riuh.”
Isi Khotbah
1.      Apa permintaan Yakub kepada Yusuf?(ayat 29-30a, 31).
2.      Apa jawaban Yusuf sebagai bukti kepada Yakub? (ayat 30b).

Dari Kejadian 47 : 27-31 ini kita menemukan bahwa karakter Yusuf dapat dipercaya lewat kesetiaan yang ditunjukkannya. Oleh karena bukti kesetiaan Yusuf inilah, maka Yakub dengan yakin berkata kepada Yusuf, "Jika aku mendapat kasihmu, letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan aku di Mesir, karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur mereka,"(ayat 29-30). Setelah meminta seperti itu, maka sujudlah Yakub di sebelah kepala tempat tidurnya. Mengapa Yakub tenang? Karena Yusuf menjawab, "Aku akan berbuat seperti katamu itu."

3.      Bagaimana mungkin Yusuf menjawab dengan meyakinkan seperti itu jika ia tidak dapat dipercayai?

Hari ini kita belajar dari sifat dari Yusuf yang sangat dipercayai oleh Yakub, yaitu perkataannya. Yakub sangat yakin bahwa Yusuf akan menjalankan apa yang telah Yusuf janjikan kepadanya. Apakah dalam hidup kita, kita juga menjadi orang yang dipercayai dalam perkataan kita? Apakah kita selalu memegang perkataan kita? Atau malah kita dikenal dengan “orang yang tidak tepat janji”? Mari perbaharui komitmen Anda hari ini dengan hidup setia dengan apa yang telah kita katakan, agar Anda juga bisa menjadi seorang yang dapat dipercayai.






Penutup
Ilustrasi Khotbah
Cerita tentang seekor anjing yang setia menemani seorang ibu.

Tinggallah sepasang suami istri di sebuah desa. Mereka memiliki seekor anjing yang jinak dan pintar. Anjing ini selalu menemani nyonya-nya ke mana saja. Dan yang yang lebih menarik adalah bahwa setiap hari minggu pagi, ibu ini selalu ke gereja dan anjing ini tidak pernah tinggal tapi dia selalu ikut nyonya-nya ke gereja. Setiap masuk gereja, dia selalu duduk di samping nyonyanya dan mengikuti ibadah sampai selesai, layaknya manusia. Dari minggu ke minggu, bulan ke bulan bahkan tahun ganti tahun, anjing ini begitu setia menemani terus. Sementara itu suami dari ibu tersebut tidak pernah tahu ke mana anjing ini biasa pergi setiap hari Minggu. Suaminya ini adalah seorang yang suka mabuk dan jarang bahkan hampir tidak pernah ke gereja. Tapi ibu ini dengan setia terus berdoa supaya suaminya sadar dan bertobat supaya bisa masuk gereja. Tapi doa ibu ini sepertinya tidak dijawab Tuhan sampai akhirnya ibu ini jatuh sakit.
Semakin hari sakitnya semakin bertambah parah walaupun sudah periksa ke dokter tapi kondisinya tetap sama dan tidak ada perubahan. Dan pada suatu suatu hari, ibu ini tidak bisa tertolong lagi dan akhirnya dia meninggal dan dikuburkan. Maka sekarang tinggallah anjing ini bersama tuannya saja.
Dan setiap hari Minggu, anjing ini selalu pergi ke gereja karena itu sudah menjadi kebiasaannya. Dan yang lebih mengherankan lagi adalah anjing ini tahu kalau itu hari Minggu dan dia bisa ke gereja. Tapi hal itu dilakukan terus walalupun tanpa nyonya-nya. Dan tuannya ini tetap dengan kehidupannya yang tidak pernah berubah. Minum mabuk sudah menjadi bagian dari kehidupannya, apalagi istrinya sudah tidak ada.
Tetapi pada suatu hari Munggu, tuan ini tersadar dan ingin tahu ke mana saja anjingnya ini selalu pergi setiap hari Minggu. Jadi diapun mengikuti ke mana anjing ini pergi. Dan sampai di depan gereja, anjing ini terus saja masuk ke dalam gereja dan duduk di tempat yang biasa dia duduk sejak masih ada nyonya-nya sampai sekarang. Jadi tuannya ini ikut masuk sampai ke dalam gereja dan duduk di kursi di mana istrinya selalu duduk, tepat di samping anjing itu duduk.
Lalu, dengan begitu tenang tuan ini mengikuti ibadah dari awal sampai akhir. Dan itu untuk pertama kalinya dia masuk gereja, dan pada hari itu diapun sadar dan bertobat. Waktu dia mendengar khotbah disampaikan, diapun mengambil keputusan untuk berubah dan meninggalkan kehidupannya yang tidak baik. Dia berpikir, kalau seekor anjing saja bisa setia datang ke gereja, masakan dia seorang manusia tidak bisa datang. Akhirnya setiap minggu dia rajin masuk ibadah.

Anjing ini sudah menyelamatkan satu jiwa bagi Tuhan. Kesetiaan anjing ini kepada nyonya-nya membuat suaminya bertobat.

Cerita ini sebagai ilustrasi kesetiaan hidup kita,  kisah ini untuk memberi inspirasi kepada setiap kita supaya kita sadar bahwa, kalau anjing bisa selamat jiwa manusia, kenapa kita sebagai manusia seutuhnya tidak bisa selamatkan sesama kita manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ZEFFRI LELONO