Nama : Melky Pintano
Nim : 17.02.12.0647
Kelas : A
Tugas Khotbah
“Kejadian 47 : 27 – 31”
-
Gagasan Utama
·
Bersumpahlah
> Bersumpah mengenai Kesetiaan kepada Yesus menunjukkan bahwa kita
sebagai orang percaya akan setia sampai
akhir hidup kita yaitu menerima janji penggenapan yang hidup melalui kesetiaan
kita kepada Yesus Kristus.
-
Kalimat Utama
-
Ayat
31 : “Kemudian kata Yakub: "Bersumpahlah kepadaku." Maka Yusufpun
bersumpah kepadanya. Lalu sujudlah Israel di sebelah kepala tempat tidurnya”.
-
Tujuan Khotbah
·
Agar
kita Belajar dari kisah Yakub ini kesetiaan hidup sebagai orang yang Percaya
kepada Yesus akan mendapatkan kekekalan yang abadi.
·
Supaya
Kita hidup sebagai orang yang beriman harus tetap teguh sampai akhir kehidupan
kita berjalan bersama Yesus Kristus.
·
Untuk
mengajarkan kita bahwa hidup menjadi
orang percaya adalah hidup yang cerah dan indah bersama Yesus Kristus.
-
Garis Besar
·
Bersumpah
Untuk Setia Sampai Akhir Kehidupan (Ayat 29)
Khotbah
Kejadian 47 : 27 – 31 “Yakub Pada Akhir Kehidupannya”
Pendahuluan
Kematian Yakub yang agung, dicatat dalam kejadian
50:11 “Ketika penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan, melihat perkabungan di
Goren-Haatad itu, berkatalah mereka: “Inilah perkabungan orang mesir yang amat
riuh.”
Isi Khotbah
1.
Apa
permintaan Yakub kepada Yusuf?(ayat 29-30a, 31).
2.
Apa
jawaban Yusuf sebagai bukti kepada Yakub? (ayat 30b).
Dari
Kejadian 47 : 27-31 ini kita menemukan bahwa karakter Yusuf dapat dipercaya
lewat kesetiaan yang ditunjukkannya. Oleh karena bukti kesetiaan Yusuf inilah,
maka Yakub dengan yakin berkata kepada Yusuf, "Jika aku mendapat kasihmu,
letakkanlah kiranya tanganmu di bawah pangkal pahaku, dan bersumpahlah, bahwa
engkau akan menunjukkan kasih dan setia kepadaku: Janganlah kiranya kuburkan
aku di Mesir, karena aku mau mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek
moyangku. Sebab itu angkutlah aku dari Mesir dan kuburkanlah aku dalam kubur
mereka,"(ayat 29-30). Setelah meminta seperti itu, maka sujudlah Yakub di
sebelah kepala tempat tidurnya. Mengapa Yakub tenang? Karena Yusuf menjawab,
"Aku akan berbuat seperti katamu itu."
3.
Bagaimana
mungkin Yusuf menjawab dengan meyakinkan seperti itu jika ia tidak dapat
dipercayai?
Hari
ini kita belajar dari sifat dari Yusuf yang sangat dipercayai oleh Yakub, yaitu
perkataannya. Yakub sangat yakin bahwa Yusuf akan menjalankan apa yang telah
Yusuf janjikan kepadanya. Apakah dalam hidup kita, kita juga menjadi orang yang
dipercayai dalam perkataan kita? Apakah kita selalu memegang perkataan kita?
Atau malah kita dikenal dengan “orang yang tidak tepat janji”? Mari perbaharui
komitmen Anda hari ini dengan hidup setia dengan apa yang telah kita katakan,
agar Anda juga bisa menjadi seorang yang dapat dipercayai.
Penutup
Ilustrasi Khotbah
Cerita tentang seekor
anjing yang setia menemani seorang ibu.
Tinggallah sepasang
suami istri di sebuah desa. Mereka memiliki seekor anjing yang jinak dan
pintar. Anjing ini selalu menemani nyonya-nya ke mana saja. Dan yang yang lebih
menarik adalah bahwa setiap hari minggu pagi, ibu ini selalu ke gereja dan
anjing ini tidak pernah tinggal tapi dia selalu ikut nyonya-nya ke gereja.
Setiap masuk gereja, dia selalu duduk di samping nyonyanya dan mengikuti ibadah
sampai selesai, layaknya manusia. Dari minggu ke minggu, bulan ke bulan bahkan
tahun ganti tahun, anjing ini begitu setia menemani terus. Sementara itu suami
dari ibu tersebut tidak pernah tahu ke mana anjing ini biasa pergi setiap hari
Minggu. Suaminya ini adalah seorang yang suka mabuk dan jarang bahkan hampir
tidak pernah ke gereja. Tapi ibu ini dengan setia terus berdoa supaya suaminya
sadar dan bertobat supaya bisa masuk gereja. Tapi doa ibu ini sepertinya tidak
dijawab Tuhan sampai akhirnya ibu ini jatuh sakit.
Semakin hari sakitnya
semakin bertambah parah walaupun sudah periksa ke dokter tapi kondisinya tetap
sama dan tidak ada perubahan. Dan pada suatu suatu hari, ibu ini tidak bisa
tertolong lagi dan akhirnya dia meninggal dan dikuburkan. Maka sekarang
tinggallah anjing ini bersama tuannya saja.
Dan setiap hari Minggu,
anjing ini selalu pergi ke gereja karena itu sudah menjadi kebiasaannya. Dan
yang lebih mengherankan lagi adalah anjing ini tahu kalau itu hari Minggu dan
dia bisa ke gereja. Tapi hal itu dilakukan terus walalupun tanpa nyonya-nya.
Dan tuannya ini tetap dengan kehidupannya yang tidak pernah berubah. Minum
mabuk sudah menjadi bagian dari kehidupannya, apalagi istrinya sudah tidak ada.
Tetapi pada suatu hari
Munggu, tuan ini tersadar dan ingin tahu ke mana saja anjingnya ini selalu
pergi setiap hari Minggu. Jadi diapun mengikuti ke mana anjing ini pergi. Dan
sampai di depan gereja, anjing ini terus saja masuk ke dalam gereja dan duduk
di tempat yang biasa dia duduk sejak masih ada nyonya-nya sampai sekarang. Jadi
tuannya ini ikut masuk sampai ke dalam gereja dan duduk di kursi di mana
istrinya selalu duduk, tepat di samping anjing itu duduk.
Lalu, dengan begitu
tenang tuan ini mengikuti ibadah dari awal sampai akhir. Dan itu untuk pertama
kalinya dia masuk gereja, dan pada hari itu diapun sadar dan bertobat. Waktu
dia mendengar khotbah disampaikan, diapun mengambil keputusan untuk berubah dan
meninggalkan kehidupannya yang tidak baik. Dia berpikir, kalau seekor anjing
saja bisa setia datang ke gereja, masakan dia seorang manusia tidak bisa
datang. Akhirnya setiap minggu dia rajin masuk ibadah.
Anjing ini sudah
menyelamatkan satu jiwa bagi Tuhan. Kesetiaan anjing ini kepada nyonya-nya
membuat suaminya bertobat.
Cerita ini sebagai ilustrasi
kesetiaan hidup kita, kisah ini untuk
memberi inspirasi kepada setiap kita supaya kita sadar bahwa, kalau anjing bisa
selamat jiwa manusia, kenapa kita sebagai manusia seutuhnya tidak bisa
selamatkan sesama kita manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar